Selain itu, jamur mengandung antioksidan, selenium, polisakarida, dan vitamin D2 (ergokalsiferol). Ada sekitar 2.000 jenis jamur yang dapat dimakan, tetapi hanya sedikit yang tersedia di pasar Indonesia. Jenis jamur ini termasuk: jamur putih atau kancing, portobello, shitake, tiram, dan enoki.
Jamur tiram ( P. ostreatus) dapat ditemukan di hutan pegunungan yang berdaerah sejuk. Tubuh buah jamur akan terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau batang pohon yang sudah ditebang. Pada umumnya jamur banyak ditemukan tumbuh di batang-batang kayu lunak yang telah melapuk, seperti pohon karet, damar, kapuk
Pada habitat alaminya kita dapat menemukan jamur di hutan. Biasanya jamur ini akan tumbuh di bawah pohon berdaun lebar atau tanaman berkayu. Jamur tiram putih saat ini banyak dikembangkan dalam media substrat kayu yang telah dikemas dalam kantong plastik yang kemudian diinkubasi dalam rumah jamur atau rumah kembung.
A. Jamur Tiram Putih Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu yang banyak tumbuh pada media kayu, baik kayu gelondongan ataupun serbuk kayu. Pada limbah hasil hutan dan hampir semua kayu keras, produk samping kayu, tongkol jangung dan lainnya, jamur dapat tumbuh secara luas pada media tersebut. Di Indonesia jamur tiram
Jamur sering sekali menyerang pada lemari furnitur kayu. Apalagi untuk jenis lemari yang terbuat dari particle board atau lemari serbuk kayu, bagian belakangnya sangat rawan untuk diserang jamur. umumnya jamur yang menyerang adalah jenis jamur permukaan yang berwarna putih mengelompok atau bercak putih.. Di indonesia sendiri musim hujan menjadi masalah serius bagi sebagian masyarakat indonesia.
Berdasarkan klasifikasi ketahanan kayu terhadap serangan jamur pelapuk maka lima jenis kayu yaitu keruing (Dipterocarpus pachyphyllus, D. stellatus, D. glabrigemmatus), resak (Vatica nitens) dan
.